Search Blog :

Sabtu, 15 Desember 2012

Fool For Life....


Is this the way I wanna live?
Trying hard not to miss anything life might give..
Or do I keep on running round?

Chase my tail, never exhale..
How come I never settle down?

Will I ever rest my head?
At peace, at ease..
And in need of nothing else..

I ask of you...

If only....fools are satisfied
Take my sanity away
If only fools...fools are satisfied

Let me be a fool...

When will I ever lose this drive?
I try but I never seem to win this fight
I'm like a house without a soul
The emptiness keeps me going
Maybe you can make me howl
And soothe my head
At peace, at ease
And in need of nothing else

I ask of you...

If only fools are satisfied
Please take my sanity away
If only fools, fools are satisfied

Let me be a fool....

If only fools are satisfied
Take my sanity away..
If only fools, fools are satisfied

Let me be a fool... For life...

Fool For Life - Van Velzen


Minggu, 09 Desember 2012

Komunikasi Negatif = "Killer Statement"

Ada sebuah istilah dalam komunikasi negatif tentang Kecerdasan Emosional yang disebut killer statement. Apa itu killer statement? Gampangnya, killer statement itu adalah segala bentuk pernyataan kita yang kita keluarkan, sadar maupun tidak, tetapi melukai dan mampu merusak mental maupun semangat orang lain.

Jenis-jenis killer statement ini, tanpa sadar kita dengar setiap hari, atau barangkali tanpa sadar kita keluarkan dengan maksud bercanda, memotivasi, tapi justru merusak. Nah, kalimat-kalimat perusak jiwa yang menghasilkan perasaan yang negatif pada diri seseorang itulah yang seringkali kita sebut killer statement.

Salah satu kisah nyata tentang pengalaman Killer Statement dialami oleh dua anak yang bernama Jerry Siegel dan Joe Shuster. Kisahnya begini, di masa depresi yang melanda Amerika pada tahun 1933, Jeery Siegel mempunyai ide menciptakan seorang tokoh pahlawan anak-anak yang mempunyai kemampuan luar biasa. Tenaganya lebih kuat dari besi, bisa terbang dan asalnya dari planet lain. Maka, bersama dengan temannya yakni Joe Shuster yang pandai melukis, diciptakanlah untuk pertama kalinya gambaran manusia baja tersebut.

Tetapi gambaran komik manusia super itu tidaklah begitu menarik. Kecaman dan kritikan diterima. Selama enam tahun berturut-turut komiknya pun ditolak sana-sini. Hingga akhirnya, puncak kehancuran mental Siegel dan Shuster terjadi saat mereka mendengar ada editor dari Detective Comics yang membutuhkan komik strips. Lantas mereka pun mencoba menjual kepada mereka.
Tapi, saat membuka-buka dan melihat gambaran komik mereka, para editor pun tertawa dan berkata, “Wah, nggak akan ada yang percaya dengan ide komik seperti ini. Gambarnya murahan dan tak mungkin laku dijual”. Maka, karena sudah terlalu frustrasi dengan penolakan dan kalimat yang menghancurkan itu, Shuster dan Siegel akhirnya sepakat menjual komik serta segala hak ciptanya kepada Detective Comics hanya senilai US$130.

Perhatikan baik-baik, hanya seharga US$130 ! Tapi, itulah kesalahan terbesar Siegel dan Shuster akibat terlalu mendengarkan killer statement yang diterimanya. Karena, beberapa saat setelah komiknya dibeli, karakter komiknya ternyata menjadi pujaan. Anda pasti bisa menebak. Itulah tokoh Superman!!! manusia Krypton dengan kemampuan terbang, penglihatan super serta kekuatan fisik yang luar biasa. Komik Superman menjadi begitu laris, hingga difilmkan, karakternya menjadi tokoh idola anak-anak. Sementara Shuster dan Siegel, penciptanya yang pertama, hanya bisa gigit jari. Tokoh Superman menjadi populer dan meraup keuntungan miliaran dolar AS. Tapi tokoh penciptanya hanya mendapat US$130, bahkan hidup dalam utang dan kemiskinan.
Untungnya, pada 1975 setelah mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari publik yang menganggap Detective Comics tidak berperikemanusiaan dengan membiarkan pencipta Superman hidup dalam miskin, akhirnya
Detective Comics sepakat memberikan jaminan finansial.

Tetapi, coba kita lihat kembali, itulah harga dari sebuah killer statement yang telah menghancurkan karir dan kehidupan dua orang bocah bernama Shuster dan Siegel.

Inilah kisah nyata yang kiranya dapat membuat kita sadar akan dampak dari killer statement dalam hubungan interpersonal kita. Memang, kadang killer statement ini diucapkan tidak dengan intensi yang negatif, tapi dampaknya, sungguh merusak! Namun, bisa juga killer statement ini diucapkan dengan maksud khusus untuk menjatuhkan mental orang yang mendengarnya.

Sudahkah kita menerima atau melakukan Killer Statement?? hati-hati dengan killer statement yang mungkin kita ucapkan baik kepada anak kita, pasangan hidup kita, rekan kerja maupun sahabat kita. Killer statement ini menunjukkan bahwa kalimat yang diucapkan tanpa pertimbangan, bisa membunuh potensi, kemampuan maupun karakter baik seseorang. Jangan sampai potensi dan kemampuan kita dirusak oleh kata-kata dari kalimat orang yang tidak bertanggung jawab. Merekalah yang sebenarnya punya masalah dengan diri mereka. Jangan biarkan mereka merusak diri kita. Jangan biarkan mereka mencuri mimpi kita!!

Sumber : "Killer Statement" - (Anthony Dio Martin)