Search Blog :

Senin, 14 Maret 2011

Ikan Sungai Kalimantan

Berikut ini adalah macam-macam ikan yang banyak hidup di perairan sungai di kalimantan..beberapa diantaranya bahkan dijadikan makanan khas masyarakat kalimantan...
1. Ikan Pepuyu
Ini dia primadonanya, Ikan Papuyu atau bisa juga disebut ikan Betok atau ikan Bethik (jawa). Harga ikan ini paling mahal daripada ikan lain, bahkan disaat langka harga per-kilo nya diatas harga daging sapi. Bentuknya tidak terlalu besar, memiliki duri yang sangat tajam dibagian atas dan bawah, dan tutup insang yang tak kalah tajamnya membuat ikan ini terkesan "galak". Pepuyu sanggup bertahan dan bergerak di darat menggunakan siripnya, bahkan kecepatan berjalanya didarat lebih cepat dari ikan Gabus atau Haruan. Rasa ikan yang gurih dan kremes ketika digoreng adalah alasan mengapa ikan ini diidolakan masyarakat Kalimantan.

2. Ikan Haruan
Tak kalah pamornya, ikan Haruan atau bisa juga disebut ikan gabus, adalah ikan liar yg hidup di sungai/rawa di Kalimantan. Ikan ini memiliki banyak julukan, diantaranya bayong, licingan (Banyumas), kuthuk (Jawa), bogo (Sunda), kocolan (Betawi), Snakehead (Inggris). Haruan dapat tumbuh dgn liar hingga mencapai 1 meter, berkepala gepeng dan lonjong mirip ular (sehingga dinamai Snakehead). Mulut besar, bersisik, dan bentuk tubuh yang bulat memanjang, seperti rudal. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok. Jika sungai, rawa atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele dan pepuyu ) namun lebih primitif. Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya akan Albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit. Rasanya yang unik adalah alasan mengapa ikan ini dijadikan maskot untuk masakan khas Kalimantan Selatan seperti nasi kuning dan bakaran.

Pasar Terapung..Tradisi Barter Nenek Moyang

Salah satu budaya nenek moyang yang masih bertahan di Kalimantan Selatan. Pasar Terapung, merupakan pasar yang tumbuh secara alami dikarenakan posisinya yang berada di pertemuan beberapa anak sungai menjadikan pasar ini sebagai tempat perdagangan. Terbentuknya Pasar Terapung ini sendiri tidak lepas dari geografis Kalimantan Selatan, yang dibelah oleh banyak sekali sungai yang menghubungkan daerah satu dengan yang lain sehingga mempunyai ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakatnya terutama pemanfaatan sungai sebagai sarana transportasi air. Kehadiran Pasar Terapung juga tidak lepas dari sejarah kota Banjarmasin, pada tahun 1526 Sultan Suriansyah (Raja Banjar) mendirikan kerajaan di tepi sungai Kuin dan Barito yang kemudian menjadi cikal bakal kota Banjarmasin. Di tepian sungai ini pula pusat perdagangan tradisional mulai berkembang, dimana para petani, pedagang dan lain-lain dari berbagai daerah berkumpul untuk saling bertukar barang dan hasil alamnya.