Search Blog :

Rabu, 18 Mei 2011

Floating Bunker = Pom Bensin Terapung ?

Pom Bensin terapung? Tahukah anda?
Sesuai dengan namanya, Pom Bensin a.k.a Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) adalah tempat dimana kita mengisi bahan bakar untuk kendaraan kesayangan kita. Tapi apakah anda tahu, bahwa jenis pom bensin bukan hanya seperti yang banyak kita temui di pinggir jalan? 

pom bensin yg biasa kita jumpai di pinggir jalan
(Image Source : Wikipedia)

Adalah Floating Bunker, pom bensin diatas air (baca:terapung) yang khusus melayani pengisian bahan bakar untuk kendaraan air, mulai dari Kapal (Vessel,english), segala jenis Boat (Tug Boat, Speed Boat dll), hingga perahu kecil yang menggunakan mesin. Fungsi dari Floating Bunker ini sendiri sama dengan SPBU yang biasa kita jumpai di Darat. Hanya saja posisinya berada mengapung diatas air. Floating Bunker bisa kita jumpai di daerah2 dekat pelabuhan dan di daerah-daerah yang banyak lalu lintas air seperti di Kalimantan dan Sulawesi.

Adapun Floating Bunker itu sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Mobile Bunker (Bisa bergerak) dan Floating Bunker (tidak bergerak).

Untuk Mobile Bunker, pengisian bahan bakar dapat dilakukan lebih praktis, karena Mobile Bunker ini sendiri dapat bergerak dan sandar dimanapun sesuai dengan posisi kapal maupun perahu yang ingin diisi bahan bakar. Mobile Bunker ini bergerak dengan cara ditarik oleh Tug Boat (kapal tunda).
Mobile Bunker
(Image Source : Atna Company)

Sedangkan untuk Floating Bunker, posisinya menetap dan tidak bergerak di pinggir muara maupun sungai. Sehingga untuk proses pengisian bahan bakar, kapal maupun boat yang akan diisi harus sandar/mendekat dimana posisi Floating Bunker ini menetap.

Selasa, 17 Mei 2011

3 x 8 = 23

Sebuah cerita lama yang menarik untuk disimak.. Bahwa setiap hal yang benar tidak selalu lebih baik..

Alkisah,...Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. 
 Confusius
(Image Source : Googling)

Pembeli berteriak: "3 x 8 = 23, kenapa kamu bilang 24 ?"
Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3 x 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata:
"Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah, Confusius yang berhak mengatakan".
Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"
Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"
Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.

" 3 Simple Rules Of Lifes "


1. "Face Our Past With No Regret"
Jangan pernah sesali masa lalu…Percuma... Ambil saja hikmahnya. Sekalipun kita menangis sampai mengeluarkan air mata darah, sedetikpun waktu yang telah berlalu tak akan pernah kembali..
2. "Face This Moment With Full Of Faith"
Selalu percaya diri dengan apa yang kita lakukan sekarang. Selama itu baik, tidak bertentangan dengan hati, keyakinan,hukum dan orang lain, mengapa tidak??
3.  "Face Our Risk With No Fear"
Jangan pernah takut untuk menerima resiko jika menurut kita itu yg terbaik. Tidak ada hidup di dunia tanpa resiko, dan tak ada alasan tuk berdiam apalagi menghindarinya. Jika kita berhasil, kita akan bahagia, jika gagal, kita akan lebih bijaksana. Just do it!! Berbuatlah selagi Tuhan masih memberikan waktu

Senin, 16 Mei 2011

Kisah Nyata Penuh Inspirasi

Sebuah kisah nyata penuh inspirasi... Adalah Virginia Satir (26 June 1916 - 10 September 1988), seorang psikolog terkenal asal Amerika yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik psikologi yang dipakainya disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.
 Virginia Satir (Source : Wikipedia)

    Suatu ketika ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.
    Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.
    Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

    Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

    "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"

    Ibu itu kemudian menutup matanya.

    "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"

    Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

    Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”

    “Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

    Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

    "Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

    Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

    "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

    "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

    Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

    "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

    Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.....

Jumat, 13 Mei 2011

" Sebelum Kita Mengeluh "

Suatu saat ketika sedang asik browsing di internet, saya menemukan banyak sekali kata-kata inspirasional yang sangat menarik untuk disimak. Salah satunya diberi judul “Sebelum Kita Mengeluh.” Ada 11 butir kalimat inspirational di sana. Semoga dapat dijadikan bahan renungan buat kita semua...

1. Sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali...
2. Sebelum kita mengeluh tentang makanan yg ada di meja, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan...
3. Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan...
4. Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya...
5. Sebelum kita mengeluh tentang suami atau istri, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup...
6. Sebelum kita mengeluh tentang kehidupan, pikirkan tentang seseorang yang tadi sore dipanggil oleh Sang Khalik...
7. Sebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin dikaruniai keturunan tetapi belum terkabulkan...
8. Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan...
9. Sebelum kita mengeluh tentang jauhnya kita telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan...
10. Dan disaat kita lelah dan mengeluh tentang pekerjaan, pikirkan tentang orang-orang yang berdoa siang-malam untuk dapat mempunyai pekerjaan seperti anda...
11. Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa di dunia ini...